1. Unsur hara Makro yang diperlukan dalam jumlah banyak
- Nitrogen
Unsur nitrogen atau N merupakan unsur hara di dalam tanah yang sangat berperan bagi pertumbuhan tanaman. Perilaku nitrogen di dalam tanah sulit diperkirakan karena trensformasinya sangat kompleks. Lebih dari 98% N di dalam tanah tidak tersedia untuk tanaman karena terakumulasi dalam bahan organik atau terjerat dalam mineral liat. Oleh karena itu bahan organik yang sudah ditransformasi menjadi pupuk dapat membantu menyediakan N bagi tanaman.
Unsur nitrogen atau N merupakan unsur hara di dalam tanah yang sangat berperan bagi pertumbuhan tanaman. Perilaku nitrogen di dalam tanah sulit diperkirakan karena trensformasinya sangat kompleks. Lebih dari 98% N di dalam tanah tidak tersedia untuk tanaman karena terakumulasi dalam bahan organik atau terjerat dalam mineral liat. Oleh karena itu bahan organik yang sudah ditransformasi menjadi pupuk dapat membantu menyediakan N bagi tanaman.
Suplai unsur N melalui
pemupukan lebih diutamakan untuk tanaman karena N merupakan unsur yang paling
banyak hilang dari lahan setelah di panen. Pasalnya tanaman yang kekurangan N
akan terus mengecil bahkan secara cepat berubah menjadi kuning karena N yang tersedia
tidak cukup untuk membentuk protein dan klorofil. Selain itu kekurangan
klorofil akan menyebabkan kemampuan tanaman memproduksi karbohidrat menjadi
berkurang.
-
Fosfor
Selain unsur N bahkan organik juga membantu menyediakan unsur fosfor atau P. Unsur P merupakan zat yang penting tetapi selalu berada dalam keadaan kurang di dalam tanah. Unsur P sangat penting sebagai sumber energi oleh karena itu kekurangan P dapat menghambat pertumbuhan dan reaksi-reaksi metabolisme tanaman.
Selain unsur N bahkan organik juga membantu menyediakan unsur fosfor atau P. Unsur P merupakan zat yang penting tetapi selalu berada dalam keadaan kurang di dalam tanah. Unsur P sangat penting sebagai sumber energi oleh karena itu kekurangan P dapat menghambat pertumbuhan dan reaksi-reaksi metabolisme tanaman.
Sementara itu kandungan
fosfor pada tanaman membantu dalam pertumbuhan bunga, buah dan biji serta
mempercepat pematangan buah. Jika tanaman kekurangan unsur ini dapat
menyebabkan daun dan batang kecil, daun berwarna hijau tua keabu-abuan,
mengilap dan terlihat pigmen merah pada daun bagian bawah dan selanjutnya mati.
Selain itu pembentukan bunga terhambat dan produksi buah atau bijinya kecil.
-
Kalsium
Air yang dibutuhkan tanaman untuk hidup penyerapannya sangat dibantu oleh kalsium. Kalsium juga berperan dalam mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang. Kalsium bisa digunakan untuk menetralkan kondisi senyawa dan kondisi tanah yang merugikan. Kekurangan unsur ini dapat menghambat pertumbuhan pucuk, ranting dan batang tanaman. Bahkan jika kekurangannya parah ujung akar dan akar rambut akan mati sehingga pada akhirnya tenaman juga mati.
Air yang dibutuhkan tanaman untuk hidup penyerapannya sangat dibantu oleh kalsium. Kalsium juga berperan dalam mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang. Kalsium bisa digunakan untuk menetralkan kondisi senyawa dan kondisi tanah yang merugikan. Kekurangan unsur ini dapat menghambat pertumbuhan pucuk, ranting dan batang tanaman. Bahkan jika kekurangannya parah ujung akar dan akar rambut akan mati sehingga pada akhirnya tenaman juga mati.
-
Kalium
Kalium berfungsi dalam pembentukan protein dan karbohidrat selain itu unsur ini juga berperan penting dalam pembentukan antibodi tanaman untuk melawan penyakit. Ciri fisik tanaman yang kekurangan kalium yaitu daun tampak kriting dan mengilap. Lama kelamaan daun akan menguning di bagian pucuk dan pinggirnya. Bagian antara jari-jari daun juga menguning sedangkan jari-jarinya tetap hijau. Ciri fisik lain kekurangan unsur ini adalah tangkai daun menjadi lemah dan mudah terlukai serta kulit biji keriput.
Kalium berfungsi dalam pembentukan protein dan karbohidrat selain itu unsur ini juga berperan penting dalam pembentukan antibodi tanaman untuk melawan penyakit. Ciri fisik tanaman yang kekurangan kalium yaitu daun tampak kriting dan mengilap. Lama kelamaan daun akan menguning di bagian pucuk dan pinggirnya. Bagian antara jari-jari daun juga menguning sedangkan jari-jarinya tetap hijau. Ciri fisik lain kekurangan unsur ini adalah tangkai daun menjadi lemah dan mudah terlukai serta kulit biji keriput.
-
Belerang
Belerang merupakan unsur penting kedua setelah nitrogen dalam pembentukan asam amino. Unsur ini juga membantu proses pertumbuhan lainnya seperti pembentukan bintil akar, pertumbuhan tunas dan pembentukan hijau daun (klorofil). Tanaman yang kekurangan unsur ini daun mudanya mengilap agak keputihan selanjutnya akan berubah menjadi kuning hijau. Pertumbuhan tanaman menjadi terhambat bahkan tanaman akan tampak kerdil, kurus dan batangnya pendek.
Belerang merupakan unsur penting kedua setelah nitrogen dalam pembentukan asam amino. Unsur ini juga membantu proses pertumbuhan lainnya seperti pembentukan bintil akar, pertumbuhan tunas dan pembentukan hijau daun (klorofil). Tanaman yang kekurangan unsur ini daun mudanya mengilap agak keputihan selanjutnya akan berubah menjadi kuning hijau. Pertumbuhan tanaman menjadi terhambat bahkan tanaman akan tampak kerdil, kurus dan batangnya pendek.
-
Magnesium
Umumnya magnesium berfungsi membantu proses pembentukan hijau daun atau klorofil. Selain itu juga berfungsi membantu proses transportasi fosfat dalam tanaman. Keku9rangan magnesium dapat menyebabkan pucuk bagian di antara jari-jari daun tempak tidak berwarna. Kondisi ini akan tampak pertama kali di bagian bawah daun kemudian meningkat ke bagian atas sementara itu daun akan berbentuk tipis, tampak mengering dan melengkung ke atas.
Umumnya magnesium berfungsi membantu proses pembentukan hijau daun atau klorofil. Selain itu juga berfungsi membantu proses transportasi fosfat dalam tanaman. Keku9rangan magnesium dapat menyebabkan pucuk bagian di antara jari-jari daun tempak tidak berwarna. Kondisi ini akan tampak pertama kali di bagian bawah daun kemudian meningkat ke bagian atas sementara itu daun akan berbentuk tipis, tampak mengering dan melengkung ke atas.
2. Unsur hara Mikro yang diperlukan dalam jumlah sedikit
-Besi (Fe)
Besi (Fe)
merupakan unsure mikro yang diserap dalam bentuk ion feri (Fe3+) ataupun fero
(Fe2+). Fe dapat diserap dalam bentuk khelat (ikatan logam dengan bahan
organik). Mineral Fe antara lain olivin (Mg, Fe)2SiO, pirit, siderit (FeCO3),
gutit (FeOOH), magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3) dan ilmenit (FeTiO3) Besi
dapat juga diserap dalam bentuk khelat, sehingga pupuk Fe dibuat dalam bentuk
khelat. Khelat Fe yang biasa digunakan adalah Fe-EDTA, Fe-DTPA dan khelat yang
lain. Fe dalam tanaman sekitar 80% yang terdapat dalam kloroplas atau
sitoplasma. Penyerapan Fe lewat daundianggap lebih cepat dibandingkan dengan
penyerapan lewat akar, terutama pada tanaman yang mengalami defisiensi Fe.
Dengan demikian pemupukan lewat daun sering diduga lebih ekonomis dan efisien.
Fungsi Fe antara lain sebagai penyusun klorofil, protein, enzim, dan berperanan
dalam perkembangan kloroplas. Sitokrom merupakan enzim yang mengandung Fe
porfirin. Kerja katalase dan peroksidase digambarkan secara ringkas sebagai
berikut:
a. Catalase : H2O + H2O O2 + 2H2O
b. Peroksidase : AH2 + H2O A + H2O
Fungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses metabolisme. Proses tersebut misalnya reduksi N2, reduktase solfat, reduktase nitrat. Kekurangan Fe menyebabakan terhambatnya pembentukan klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak sempurna Defisiensi Fe menyebabkan kenaikan kaadar asam amino pada daun dan penurunan jumlah ribosom secara drastic. Penurunan kadar pigmen dan protein dapat disebabkan oleh kekurangan Fe. Juga akan mengakibatkan pengurangan aktivitas semua enzim.
b. Peroksidase : AH2 + H2O A + H2O
Fungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses metabolisme. Proses tersebut misalnya reduksi N2, reduktase solfat, reduktase nitrat. Kekurangan Fe menyebabakan terhambatnya pembentukan klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak sempurna Defisiensi Fe menyebabkan kenaikan kaadar asam amino pada daun dan penurunan jumlah ribosom secara drastic. Penurunan kadar pigmen dan protein dapat disebabkan oleh kekurangan Fe. Juga akan mengakibatkan pengurangan aktivitas semua enzim.
-Mangaan (Mn)
Mangaan
diserap dalam bentuk ion Mn++. Seperti hara mikro lainnya, Mn dianggap dapat
diserap dalam bentuk kompleks khelat dan pemupukan Mn sering disemprotkan lewat
daun. Mn dalam tanaman tidak dapat bergerak atau beralih tempat dari logam yang
satu ke organ lain yang membutuhkan. Mangaan terdapat dalam tanah berbentuk
senyawa oksida, karbonat dan silikat dengan nama pyrolusit (MnO2), manganit
(MnO(OH)), rhodochrosit (MnCO3) dan rhodoinit (MnSiO3). Mn umumnya terdapat
dalam batuan primer, terutama dalam bahan ferro magnesium. Mn dilepaskan dari
batuan karena proses pelapukan batuan. Hasil pelapukan batuan adalah mineral
sekunder terutama pyrolusit (MnO2) dan manganit (MnO(OH)). Kadar Mn dalam tanah
berkisar antara 300 smpai 2000 ppm. Bentuk Mn dapat berupa kation Mn++ atau
mangan oksida, baik bervalensi dua maupun valensi empat. Penggenangan dan
pengeringan yang berarti reduksi dan oksidasi pada tanah berpengaruh terhadap
valensi Mn.
Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam kloroplas,ada indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil. Defisiensi unsure Mn antara lain : pada tanaman
berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua, pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin.
Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam kloroplas,ada indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil. Defisiensi unsure Mn antara lain : pada tanaman
berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua, pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin.
-Seng (Zn)
Zn diserap
oleh tanaman dalam bentuk ion Zn++ dan dalam tanah alkalis mungkin diserap
dalam bentuk monovalen Zn(OH)+. Di samping itu, Zn diserap dalm bentuk kompleks
khelat, misalnya Zn-EDTA. Seperti unsure mikro lain, Zn dapat diserap lewat
daun. Kadr Zn dalam tanah berkisar antara 16-300 ppm, sedangkan kadar Zn dalam
tanaman berkisar antara 20-70 ppm. Mineral Zn yang ada dalam tanah antara lain
sulfida (ZnS), spalerit [(ZnFe)S], smithzonte (ZnCO3), zinkit (ZnO), wellemit
(ZnSiO3 dan ZnSiO4). Fungsi Zn antara lain : pengaktif enim anolase, aldolase,
asam oksalat dekarboksilase, lesitimase,sistein desulfihidrase, histidin
deaminase, super okside demutase (SOD), dehidrogenase, karbon anhidrase,
proteinase dan peptidase. Juga berperan dalam biosintesis auxin, pemanjangan
sel dan ruas batang.
Ketersediaan Zn menurun dengan naiknya pH, pengapuran yang berlebihan sering menyebabkan ketersediaaan Zn menurun. Tanah yang mempunyai pH tinggi sering menunjukkan adanya gejala defisiensi Zn, terytama pada tanah berkapur.
Adapun gejala defisiensi Zn antara lain : tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil dan mengumpul (resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan intermedier serta adanya nekrosis.
Ketersediaan Zn menurun dengan naiknya pH, pengapuran yang berlebihan sering menyebabkan ketersediaaan Zn menurun. Tanah yang mempunyai pH tinggi sering menunjukkan adanya gejala defisiensi Zn, terytama pada tanah berkapur.
Adapun gejala defisiensi Zn antara lain : tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil dan mengumpul (resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan intermedier serta adanya nekrosis.
-Tembaga (Cu)
Tembaga (Cu)
diserap dalam bentuk ion Cu++ dan mungkin dapat diserap dalam bentuk senyaewa
kompleks organik, misalnya Cu-EDTA (Cu-ethilen diamine tetra acetate acid) dan
Cu-DTPA (Cu diethilen triamine penta acetate acid). Dalam getah tanaman bik
dalam xylem maupun floem hampir semua Cu membentuk kompleks senyawa dengan asam
amino. Cu dalam akar tanaman dan dalam xylem > 99% dalam bentuk kompleks.
Dalam tanah, Cu berbentuk senyawa dengan S, O, CO3 dan SiO4 misalnya kalkosit (Cu2S), kovelit (CuS), kalkopirit (CuFeS2), borinit (Cu5FeS4), luvigit (Cu3AsS4), tetrahidrit [(Cu,Fe)12SO4S3)], kufirit (Cu2O), sinorit (CuO), malasit [Cu2(OH)2CO3], adirit [(Cu3(OH)2(CO3)], brosanit [Cu4(OH)6SO4].
Kebanyakan Cu terdapat dalam kloroplas (>50%) dan diikat oleh plastosianin. Senyawa ini mempunyai berat molekul sekitar 10.000 dan masing-masing molekul mengandung satu atom Cu. Hara mikro Cu berpengaruh pafda klorofil, karotenoid, plastokuinon dan plastosianin.
Fungsi dan peranan Cu antara lain : mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase. Berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat, berperan terhadap perkembangan tanaman generatif, berperan terhadap fiksasi N secara simbiotis dan penyusunan lignin.Adapun gejala defisiensi / kekurangan Cu antara lain : pembungaan dan pembuahan terganggu, warna daun muda kuning dan kerdil, daun-daun lemah, layu dan pucuk mongering serta batang dan tangkai daun lemah.
Dalam tanah, Cu berbentuk senyawa dengan S, O, CO3 dan SiO4 misalnya kalkosit (Cu2S), kovelit (CuS), kalkopirit (CuFeS2), borinit (Cu5FeS4), luvigit (Cu3AsS4), tetrahidrit [(Cu,Fe)12SO4S3)], kufirit (Cu2O), sinorit (CuO), malasit [Cu2(OH)2CO3], adirit [(Cu3(OH)2(CO3)], brosanit [Cu4(OH)6SO4].
Kebanyakan Cu terdapat dalam kloroplas (>50%) dan diikat oleh plastosianin. Senyawa ini mempunyai berat molekul sekitar 10.000 dan masing-masing molekul mengandung satu atom Cu. Hara mikro Cu berpengaruh pafda klorofil, karotenoid, plastokuinon dan plastosianin.
Fungsi dan peranan Cu antara lain : mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase. Berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat, berperan terhadap perkembangan tanaman generatif, berperan terhadap fiksasi N secara simbiotis dan penyusunan lignin.Adapun gejala defisiensi / kekurangan Cu antara lain : pembungaan dan pembuahan terganggu, warna daun muda kuning dan kerdil, daun-daun lemah, layu dan pucuk mongering serta batang dan tangkai daun lemah.
-Molibden (Mo)
Molibden
diserap dalam bentuk ion MoO4-. Variasi antara titik kritik dengan toksis
relatif besar. Bila tanaman terlalu tinggi, selain toksis bagi tanaman juga
berbahaya bagi hewan yang memakannya. Hal ini agak berbeda dengan sifat hara
mikro yang lain. Pada daun kapas, kadar Mo sering sekitar 1500 ppm. Umumnya
tanah mineral cukup mengandung Mo. Mineral lempung yang terdapat di dalam
tanah antara lain molibderit (MoS), powellit (CaMo)3.8H2O. Molibdenum (Mo)
dalam larutan sebagai kation ataupun anion. Pada tanah gambut atau tanah
organik sering terlihat adanya gejala defisiensi Mo. Walaupun demikian dengan
senyawa organik Mo membentuk senyawa khelat yang melindungi Mo dari pencucian
air. Tanah yang disawahkan menyebabkan kenaikan ketersediaan Mo dalam tanah. Hal
ini disebabkan karena dilepaskannya Mo dari ikatan Fe (III) oksida menjadi Fe
(II) oksida hidrat.
Fungsi Mo dalam tanaman adalah mengaktifkan enzim nitrogenase, nitrat reduktase dan xantine oksidase. Gejala yang timbul karena kekurangan Mo hampir menyerupai kekurangan N. Kekurangan Mo dapat menghambat pertumbuhan tanaman, daun menjadi pucat dan mati dan pembentukan bunga terlambat. Gejala defisiensi Mo dimulai dari daun tengah dan daun bawah. Daun menjadi kering kelayuan, tepi daun menggulung dan daun umumnya sempit. Bila defisiensi berat, maka lamina hanya terbentuk sedikit sehingga kelihatan tulang-tulang daun lebih dominan.
Fungsi Mo dalam tanaman adalah mengaktifkan enzim nitrogenase, nitrat reduktase dan xantine oksidase. Gejala yang timbul karena kekurangan Mo hampir menyerupai kekurangan N. Kekurangan Mo dapat menghambat pertumbuhan tanaman, daun menjadi pucat dan mati dan pembentukan bunga terlambat. Gejala defisiensi Mo dimulai dari daun tengah dan daun bawah. Daun menjadi kering kelayuan, tepi daun menggulung dan daun umumnya sempit. Bila defisiensi berat, maka lamina hanya terbentuk sedikit sehingga kelihatan tulang-tulang daun lebih dominan.
-Boyon (B)
Boron dalam
tanah terutama sebagai asam borat (H2BO3) dan kadarnya berkisar antara 7-80
ppm. Boron dalam tanah umumnya berupa ion borat hidrat B(OH)4-. Boron yang
tersedia untuk tanaman hanya sekitar 5%dari kadar total boron dalam tanah.
Boron ditransportasikan dari larutan tanah ke akar tanaman melalui proses
aliran masa dan difusi. Selain itu, boron sering terdapat dalam bentuk senyawa
organik. Boron juga banyak terjerap dalam kisi mineral lempung melalui proses
substitusi isomorfik dengan Al3+ dan atau Si4+. Mineral dalam tanah yang
mengandung boron antara lain turmalin (H2MgNaAl3(BO)2Si4O2)O20 yang mengandung
3%-4% boron. Mineral tersebut terbentuk dari batuan asam dan sedimen yang telah
mengalami metomorfosis.
Mineral lain yang mengandung boron adalah kernit (Na2B4O7.4H2O), kolamit (Ca2B6O11.5H2O), uleksit (NaCaB5O9.8H2O) dan aksinat. Boron diikat kuat oleh mineral tanah, terutama seskuioksida (Al2O3 + Fe2O3).
Fungsi boron dalam tanaman antara lain berperanan dalam metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan auksin. Di samping itu boron juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari. Gejal defisiensi hara mikro ini antara lain : pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar), mati pucuk (die back), mobilitas rendah, buah yang sedang berkembang sngat rentan, mudah terserang penyakit.
Mineral lain yang mengandung boron adalah kernit (Na2B4O7.4H2O), kolamit (Ca2B6O11.5H2O), uleksit (NaCaB5O9.8H2O) dan aksinat. Boron diikat kuat oleh mineral tanah, terutama seskuioksida (Al2O3 + Fe2O3).
Fungsi boron dalam tanaman antara lain berperanan dalam metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan auksin. Di samping itu boron juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari. Gejal defisiensi hara mikro ini antara lain : pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar), mati pucuk (die back), mobilitas rendah, buah yang sedang berkembang sngat rentan, mudah terserang penyakit.
-Klor(Cl)
Klor merupakan
unsure yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman dan dapat diserap
pula berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya daun. Kadar Cl
dalam tanaman sekitar 2000-20.000 ppm berat tanaman kering. Kadar Cl yang
terbaik pada tanaman adalah antara 340-1200 ppm dan dianggap masih dalam
kisaran hara mikro. Klor dalam tanah tidak diikat oleh mineral, sehingga sangat
mobil dan mudah tercuci oleh air draiinase. Sumber Cl sering berasal dari air
hujan, oleh karena itu, hara Cl kebanyakan bukan menimbulkan defisiensi, tetapi
justru menimbulkan masalah keracunan tanaman. Klor berfungsi sebagai pemindah
hara tanaman, meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak
seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit
dianggap hara makro yang penting. Juga berperan dalam fotosistem II dari proses
fotosintesis, khususnya dalam evolusi oksigen.
Adapun defisiensi klor adalh antara lain : pola percabangan akar abnormal, gejala wilting (daun lemah dan layu), warna keemasan (bronzing) pada daun, pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk.
Adapun defisiensi klor adalh antara lain : pola percabangan akar abnormal, gejala wilting (daun lemah dan layu), warna keemasan (bronzing) pada daun, pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar