BACA KOMIK DALAM BAHASA INDONESIA TERBARU !

Rabu, 29 Februari 2012

Dasar Ilmu Tanah : Pendahuluan



Ilmu tanah adalah pengkajian terhadap tanah sebagai sumber daya alam. Dalam ilmu ini dipelajari berbagai aspek tentang tanah, seperti pembentukan, klasifikasi, pemetaan, berbagai karakteristik fisik, kimiawi, biologis, kesuburannya, sekaligus mengenai pemanfaatan dan pengelolaannya. Tanah adalah lapisan yang menyeliputi bumi antara litosfer (batuan yang membentuk kerak bumi) dan atmosfer. Tanah menjadi tempat tumbuh tumbuhan dan mendukung kehidupanhewan dan manusia.
Ilmu tanah dipelajari oleh berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti ilmu-ilmu keteknikan (rekayasa), agronomi/pertanian, kimia, geologi, geografi, ekologi,biologi (termasuk cabang-cabangnya), ilmu sanitasi, arkeologi, dan perencanaan wilayah. Akibat banyaknya pendekatan untuk mengkaji tanah, ilmu tanah bersifat multidisiplin dan memiliki sisi ilmu murni maupun ilmu terapan.
Ilmu tanah dibagi menjadi dua cabang utama: pedologi dan edafologi. Pedologi mempelajari tanah sebagai objek geologi. Edafologi, atau ilmu kesuburan tanah, mempelajari tanah sebagai benda pendukung kehidupan. Keduanya menggunakan alat-alat dan sering kali juga metodologi yang sama dalam mempelajari tanah, sehingga muncul pula disiplin ilmu seperti fisika tanah, kimia tanah, biologi tanah (atau ekologi tanah), serta ilmu konservasi tanah. Karena tanah juga memiliki aspek ketataruangan dan sipil, berkembang pula disiplin seperti mekanika tanah, pemetaan (kartografi), geodesi dan survai tanah, serta pedometrika atau pedostatistika. Penggunaan informatika juga melahirkan beberapa ilmu campuran seperti geomatika.
Kenapa harus belajar Ilmu Tanah ??
-          Karena tanah merupakan bagian dari ekosistem
-          Merupakan arean arkeologi
-          Sebagai pondasi bangunan
-          Tanah merupakan sumber utama penghasil pangan.
Tau gak kalo masyarakat indonesia itu membutuhkan beras 181kg/tahun/kapita. Buat menghasilkan 181kg beras dierlukan lahan sekitar 0,045 hektar. Hmm bisa dong dibayangin.
Tanah dalam bahasa inggris disebut soil. Sedangkan lahan disebut land 

Dasar Perlindungan Tanaman I


1.      Perlindungan tanaman meliputi segala kegiatan perlindungan terhadap kerusakan pertanaman mulai dari tanam sampai diterima konsumen.
-          Perlindungan tanaman menyangkut seluruh ilmu peranian dan peraturan hukum ditinjau dari keuntungan produsen.
-          Dalam arti luas mempelajari gangguan karena penyakit, hama, gulma tanaman, dan peganggu abiotik serta cara penanggulangannya.
-          Perlindungan tanaman bertujuan untuk mendapatkan rendemen ekonomi yang optimal dengan kerusakan lingkungan yang minimal. Tanpa kegiatan perlindungan tanaman yang teratur, produksi pangan akan terganggu.
-          Negara maju telah melaksanakan perlindungan tanaman secara intensif masih kehilangan 10% hasil panen, negara berkembang kehilangan hasil panen sampai 60%  karena kurangnya perlindungan.
2.      Gangguan, kerusakan dan kerugian.
a.       Gangguan adalah setiap perubahan pertanaman yang mengarah kepada pengurangan kuantitas dan kualitas dari hasil yang diharapkan.
Misal:
-          Monogram yang digoreskan pada kulit pohon, cabang ranting oleh hama
-          Lubang dalam daun sebagai akibat dimana serangan serangga penyakit.
-          Kurangnya pertumbuhan karena persaingan dengan gulma.
-          Kematian jerami hijauan dan pucuk tanaman karena adanya embun es
-          Kehilangan klorofil sebagai akibat keracunan limbah industri atau pestisida.
-          Kerusakan karena angin puting beliung atau kekeringan.
b.      Kerusakan adalah setiap pengurangan kuantitas dan kualitas dari hasil yang diharapkan sebagai akibat gangguan.

Selasa, 28 Februari 2012

ISBD : MANUSIA DAN LINGKUNGAN




Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk pada aturan-aturan Tuhan. Sedangkan lingkungan merupakan suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupan dan memiliki karakter serta fungsi yang khas. Namun perlahan tapi pasti, manusia telah merusak kualitas lingkungan di mana dia berpijak. Degradasi kualitas lingkungan tempat kita berpijak di muka bumi ini lambat laun mengalami tahapan mengkhawatirkan, padahal kehidupan manusia tidak dapat di dipisahkan dari lingkungannya. Manusia tidak menyadari ancaman yang berada di depan mereka. Semakin ke depan semakin problematika manusia dan lingkungan semakin sulit di tengahi.

Eratnya korelasi manusia dan lingkungan saat ini tidak lagi menjadi pertimbangan manusia dalam bertindak terhadap lingkungan. Di lihat dalam hubungannya bisa saja manusia kehilangan tempat untuk hidup, tumbuh dan berkembang jika manusia terus menerus semena-mena terhadap alam. Walaupun pada hakikatnya manusia mempunyai kewajiban untuk menjaga keselarasan dengan lingkungan. Tetapi yang terlihat sekarang adalah manusia menyalahgunakan potensi yang mereka miliki dengan merusak lingkungan karena motif ekonomi dan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya.
Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di sekitar manusia di bagi dua yaitu:
·         Sumber Daya Alam yang dapat di perbarui (renewable resources, biotik) yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuhan-tumbuhan.
·         Sumber Daya Alam yang tidak dapat di perbarui (nonrenewable resources, abiotik) yang tergolong ke dalam sumber abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-bahan tambang lainnya.
Dengan pengetahuan di atas seharusnya manusia dapat mengambil keputusan untuk merubah gaya hidup yang tidak memperdulikan lingkungan dan SDA yang kian lama kian terbatas.
Salah satu cara merubah gaya hidup adalah dengan menggunakan IPTEK untuk melestarikan hidup dan lingkungan. Dampak perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dapat memperbaiki lingkungan dan meminimalisir pemakaian SDA abiotik. Kemudian melalui IPTEK manusia dapat memperbaiki sosial ekonomi dan mengubah pola pikir merusak lingkungan untuk mendapat keuntungan sebanyak-banyaknya (motif ekonomi).
Ada pula dampak positif IPTEK bagi kelestarian lingkungan adalah:
·         Memperluas lapangan kerja
·         Menjadikan tanaman sebagai bahan baku industri
·         Terciptanya mesin daur ulang sampah
·         Meningkatkan ekspor migas dan non-migas
·         Bertambahnya varietas unggul
·         Di kenalnya sistem pemupukan
Sedangkan dampak negatif yang di peroleh dari Iptek terhadap lingkungan adalah:
·         Lahan semakin sempit
·         Pencemaran tanah dan udara akibat pemupukan berlebihan contohnya
·         Menambah limbah industri
·         Pemadatan tanah oleh alat berat
·         Ilegal loging

Dari pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa manusia lah yang dapat menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Sebuah keputusan dari manusia dapat berakibat baik dan buruk oleh karena itu manusia haruslah memikirkan matang berbagai tindak tanduk mereka. Keseimbang manusia dan lingkungan berada di tangan manusia, maka sedapat mungkin manusia haruslah dapat menakar serta mengukur sebuah iptek, serta dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dengan demikian manusia dan lingkungan dapat hidup secara seimbang.

ISBD : MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI


Bagi yang lulusan SMAnya dari jurusan IPA, pasti tidak asing dengan sebutan kataSains, kalau dulu di SD Sains adalah pelajaran yang menyangkut seluruh ilmu pengetahuan alam namun sains sendiri menurut kamus besar bahasa Indonesia
 memiliki arti ilmu pengetahuan yang teratur (sistematis) yang dapat diuji kebenarannya sesuai dengan realita atau secara nyata. Dalam berbagai macam kasus, teknologi dapat dipahami dan diartikan dengan berbagai pengertian. Teknologi merupakan keterampilan manusia menggunakan sumber daya alam untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Adapun tiga macam teknologi yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu:
1.      Teknologi modern
2.      Teknologi madya
3.      Teknologi tradisional
Seni merupakan hal dianggap umum sebagal tradisi atau hal yang bersifat indah, secara garis besar Seni merupakan keahlian membuat karya yang bermutu yang dilihat dari segi kehalusannya keindahannya dan sebagainya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mendatankan kemakmuran materi. Dengan menggunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru, kita dapat memperoleh hasil. Namun sudah sifat manusia yang tidak pernah puas, terpenuhi satu keinginan maka akan timbul keinginan lain.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bergerak cepat, sehingga perlu ditanggapi dan diperisapkan dalam menghadapinya sesuia kebutuhan bangunan. Tekhnologi dapat membawa bencana, sebaliknya juga telah terbukti bahwa bagi mereka yang dapat memanfaatkannya, tekhnologi tersebut dapat menolong mereka dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Dalam menghadapi era teknologi modern manusia senantiasa beradaptasi dengan tuntutan demi mendapatkan teknologi yang lebih maju. Dengan adanya kemajuan ilmu teknologi manusia dapat menciptakan perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia berbagai kemudahan. Dengan iptek tumbuhlah berbagai industri yang hasilnya dapat bermanfaat dalam berbagai bidang, antara lain:
1.      Dalam bidang pertanian, peternakan dan perikanan
2.      Dalam bidang kedoteran dan kesehatan
3.      Dalam bidang telekomunikasi
4.      Dalam bidang pertahanan dan keamanan
Penyalahgunaan dalam iptek dewasa ini semakin menjadi-jadi. Dampak berkembang pesatnya teknologi yang ditandai dengan kemudahan dan teknologi yang serba komputerisasi telah dapat kita rasakan. Bahkan mengancam kelangfsungan hidup orang banyak didunia. Seperti penemuan teknologi nuklir yang saat ini yang masih hangat adalah peristiwa pembangkit listrik tenaga nuklir dijepang yang mengakibatkan pencemaran zat radiao aktif dilingkungan. Yang lebih mengerikan lagi adalah peristiwa dimasa lau pada perang dunia kedua. Yaitu bom hirosima dan nagasaki yang dampaknya masih dirasakan sampai saat ini. Bom nuklir tersebut juga disebut pemusnah massal karena dara ledaknya yang tinggi dan efek pasca meledaknya pun juga mengerikan. Perkembangan iptek juga mengakibatkan bertambahnya polusi di dunia. Isu pemanasan global pun menjadi isu yang mulai lama-kelamaan dirasakan dampaknya. Perindustrian sebagai hasil perkembangan iptek menjadi salah satu faktor tingginya polutan. Penggunaan pendingin udara dan pemakaian gan freon atau CFC memperparah keadaan yang ,memang sudah parah. Pencemaran air hasil limbah pabrik, pencemaran air oleh masuknya makhluk, zat dan benda-benda yang tak semestinya ada disitu mengakibatkan tidak seimbangnya dan berkurangnya kualitas air saat ini. Pencemaran udara yang diakibatkan hasil pembakaran tidak sempurna di mesin-mesin. Pencemaran udara yang mengakibatkan kebisingan yang berujung pengaruh psikologis manusia. Nah inilah yang menjadikan green hause effect atau efek rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global.

ISBD : MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESEDERAJATAN


Apa yang terlintas ketika mendengar kata keberagaman atau ragam. Pasti adalah benyak hal yang berbeda-beda. Kalau kita melihat di kamus besar bahasa indonesia adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, dan keyakinan ideologi, sopan santun sertya situasi ekonomi.
Kesederajatan dalam kehidupan sehari-hari dapat diartikan persamaan kedudukan, jabatan, kepentingan, hak dan kewajiban. Secara lainya kesederajatan adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keberagaman yang ada menusia tetap memiliki satu kedudukanyang sama dan tingkatan hierarki yang sama.
Pengaruh keberagaman terhadap kehidupan beragama, bermasyarakat,bernegara, dan kehidupan global amatlah dalam. Namun kemajemukan ini dapat berakibat disharmonisasi, perilaku diskriminatif, dan pengeksklusivan. Problematika diskriminasi ini sangatlah mungkin terjadi karena di Indinesia sendiri terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan ras. Diskriminasi sendiri memiliki arti setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, etnis, kelompok, golongan dan lain-lain.
UU yang menentang adanya diskriminasi ini terdapat pada UUD 45 pasal 281 ayat (2) dan pasal 3 UU No. 30 tahun 1999 tentang HAM. Ini menunjukan bahwa hukum yang mengatur HAM pada dasarnyamenunjukan bahwa diskriminasi telah menjadi realitas yang problematik. Dalam demokrasi seharusnya diskriminasi telah ditiadakan. Namun pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja. Faktor penyebabnya adalah 1) persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan. 2) tekanan dan intimidasi biasanya dilakukan oleh kelompok yang dominan terhadap kelompok dibawahnya atau yang lebih lemah. 3) ketikberdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan.
Problematika lain yang timbul dan harus diwaspadai adalah disintegrasi bangsa.ada enam faktur utama bubarnya sebuah negara, yaitu :
1.      Kegagalan kepemimpinan, inilah yang sekarang yang sedang terjadi di Indonesia. Seharusnya pemimpin bisa menjaga dan melaksanakan komitmennya kepada masyarakat.
2.      Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama
3.      Krisis politik, tidak adanya kepercayaan masyarakat terhadap elit politik bahkan elit politik itu pun pecah dengan sendirinya akibat ketidaksepahaman. Hilangnya solidaritas sehingga melemahkan pelayanan terhadap publik.
4.      Krisis sosial, yang dimulai ketidakharmonisan. Bermula dari konflik kekerasan yang bersifar SARA.
5.      Demoralisasi tentara dan polisi.
6.      Intervensi asing, seperti tekanan akibat ketergantungan atau utang yang terlalu banyak. Yang pada misinya untuk memecah belah bangsa, seperti yang terjadi di ace dan pepua.
Solusi yang diambil adalah kembali memahami arti bhineka tunggal ika. Bangsa indonesia memiliki budi luhur yang sama dan di bentuk dari perjuangan di tempat yang berbeda-beda namun tetap satu cita-cita untuk merdeka. Oleh sebab perlu dipahami betul makna BHINEKA TUNGGAL IKA ini.
Selain itu ada juga faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya. Ada faktor yang berasal dari luar masyarakat.seperti a)alkulturisasi, yaitu masuknya tau membaurnya unsur budaya asing ke budaya sendiri seperti yang sekarang terjadi. Tidak hanya globalisasi tapi juga westernisasi. b)difusi, penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain. c)penetrasi, masuknya unsur-unsur kebudayaan asing secaratidak paksa dan paksa yang merusak kebudayaan bangsa yang didatangi. d)invasi, masuknya unsur-unsur kebudayaan asing kedalam kebudayaan setempat dengan peperangan. e)asimilasi, proses penyesuaian seseorang atau kelompok orang asing terhadap kebudayaan setempat. f)hibridasi, perubahan kebudayaan akibat perkawinan. g)milenarisasi, yaitu merupakan bentuk suatu gerakan kebangkitan, yang berusaha mengangkat golongan baeah yang telah lama tertindas dan menderita. Selain itu juga ada perubahan yang terjadi karena pengaruh dari dalam. Yaitu a)sistem pendidikan yang maju b)menghargai hasil mkarya orang lain. c)adanya keterbukaan di dalam masyarakat. d)adanya toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang e)penduduk yang heterogen,

ISBD : MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM



Banyak pakar yang mengemukakan tentang pengertian nilai, lalu kemudian di sepakati bahwa pengertian nilai adalah semua yang berhubungan dengan manusia. Nilai itu penting di kemukakan oleh setiap pakar, pada dasarnya dalah upaya dalam memberikan pengertian nilai secara holistik tetapi orang lebih tertarik pada bagian yang “belum tersentuh” oleh pemikiran lain.
Pengertian nilai yang di kemukakan oleh John Dewney yakni, Value Is object Of Social Interest. Nilai dapat pula di artikan sebagai sifat atau kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kemudian di jadikan sebagai landasan dalam bersikap baik disadari maupun tidak.
Nilai yang menarik manusia karena berada di luar manusia (Objek) lebih di pandang sebagai kegiatan menilai. Nilai haruslah jelas karena harus membuat individu yakin dan mengaplikasikan pada perbuatannya. Menilai dapat di artikan menimbang dan kemudian memutuskan apakah sesuatu (Objek) bernilai positif (berguna, baik, indah) atau sebaliknya bernilai negatif. Nilai memiliki polaritas dan hirarki, antara lain:
·           Nilai menampilkan diri sebagai aspek positif atau aspek negatif (sesuai polaritas)
·           Niali tersusun secara hierarkis, hierarki kepentingannya.
Notonagoro membagi hierarki nilai pokok menjadi 3 yaitu; nilai material, nilai vital, nilai kerohanian. Kemudian membagi nilai kerohanian menjadi 4, yaitu; nilai kebenaran,  nilai keindahan, nilai kebaikan moral dan nilai religius. Nilai berkaitan pula dengan cita-cita dan pertimbangan internal manusia, maka dapat di katakan bahwa nilai tidak konkret dan bersifat subyektif. Wujud lebih konkret dari nilai adalah norma. Norma di artika sebagai sesuatu yang di pakai untuk mengatur sesuatu yang lain (sebuah ukuran). Macam norma yaitu; norma keagamaan, norma kesusilaan, norma adab, dan norma hukum. Norma paling kuat adalah hukum karena di paksakan pelaksanaannya.
Nilai dan norma juga berkaitan dengan moral. Moral adalah sesuai dengan ide-ide yang umum di terima tentang tindakan manusia, moral mengandung integritas dan martabat pribadi manusia. Manusia yang bermoral adalah manusia yang sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Tidak hanya nilai dan norma yang saling berkaitan, hukum dan moral lebih berkaitan erat. Kualitas hukum selalu di ukur dengan norma moral, di sisi lain moral juga membutuhkan hukum untuk melembga dalam masyarakat. Meskipun berhubungan erat hukum dan moral tetaplah berbeda. Dalam kenyataan ‘mungkin’ ada hukum yang immoral. Perbedaan hukum dan moral (K.berten):
·      Hukum lebih dikodifikasikan dari pada moralitas.
·      Hukum membatasi diri sebatas lahiriah saja, sedangkan moral menyangkut juga sikap batin seseorang.
·      Sanksi yang berkaitan dengan hukum berbeda dengan sanksi yang berkaitan dengan moralitas.
·      Hukum di nilai berdasarkan moral yang berlaku sedangkan hukum tidak dapat berlaku sebaliknya.
Gunawan setiardja membedakan hukum dan moral:
·      Dari dasarnya; hukum: Yuridis, moral: hukum alam
·      Dari otonomi; hukum: heteronom, moral: otonom
·      Dari pelaksanaan; hukum: di paksakan, moral: kesadaran
·      Dari sanksinya; hukum: berbentuk yuridis, moral: sanksi kodrati
·      Dari tujuannya; hukum: mengatur kehidupan bernegara,  moral: mengatur kehidupan di masyarakat.
·      Dari waktu; hukum tergantung waktu dan tempat sedangkan moral tidak.
Hukum dalam masyarakat merupakan tuntutan, maka manusia dan hukum merupakan pengertian yang tidak bisa dipisahkan. Dalam mencapai ketertiban, diperlukan kepastian dalam pergaulan antar-manusia dalam masyarakat. Hukum yang baik adalah yang sesuai dengan hukum hidup (the living law) dalam masyarakat. Dalam ilmu hukum, adagium yang terkenal berbunyi: “Ubi societas ibi jus” (di mana ada masyarakat di situ ada hukumnya).
Untuk mewujudkan keteraturan manusia membentuk organisasi di kenal dengan istilah tatanan sosial. Dalam membangun dan mempertahankan tatanan sosial, manusia membutuhkan pranata pengatur yang terdiri dari: aturan (hukum) dan si pengatur(kekuasaan).
Pada umumnya hukum bertujuan menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat agar mencegah dan menjaga tiap orang menjadi hakim atas dirinya sendiri. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum. Ketika memilih bentuk negara hukum penyelenggaraan negara sedapat mungkin berada dalam koridor hukum.
Penegak hukum adalah kemestian dalam negara hukum. Penegak hukum juga ukuran bagi kemajuan dan kesejahteraan negara. Dalam menegakkan unsur ada 3 hal yang harus di perhatikan yaitu; kepastian hukum, kemanfaatan dan keadilan. Efekttifitas hukum ditentukan oleh 3 komponen (Friedmann):
·      Substansi hukum: Materi atau muatan hukum.
·      Aparat penegak hukum: pengawalan yg diperlukan agar hukum dapat di tegakkan.
·      Budaya Hukum: budaya hukum yang tidak berpegang pada pemikiran bahwa hukum ada tidak untuk di langgar atau sebaliknya.
Banyak pihak yang menganggap hukum di Indonesia tidak bejalan sama sekali. Pendapat tersebut hanya di soroti dari masalah korupsi saja padahal hukum dan penegak hukum bersifat luas. Hukum tidak semata-mata perundang-undangan, sehingga penegak hukum tidak saja dilakukan melalui perundang-undangan, namun juga bagaimana memberdayakan aparat dan fasilitas hukum.
Problematika mendasar hukum yang dihadapi indonesia adalah manipulasi atas fungsi hukum. Kemudian aparat hukum tidak berkualitas, penegak hukum mendapat intervensi kekuasaan, serta kepercayaan masyarakat terhadap aparat hukum smakin surut.

ISBD : MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL


Individu dan Sosial bisa jadi bertolak belakang. Kalau mendengar kata individu pasti yang terpikir adalah sendirian, egois, main tunggal, satu ekor makhluk dan lain sebagainya, namun dalam bahasa latinnya, individu berasal dari kata individuum yang artinya tidak berbagi. Atau berada dalam satu kesatuan.
Manusia sebagai individu, memiliki beberapa unsur seperti jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Semua unsur itumenyatu dalam kesatuan seseorang sehingga dia disebut manusia. Namun, apabila semua unsur tadi tidak berada dalam kesatuan, conth manusia yang memiliki raga tetapi tidak memiliki jiwa ia disebut mati. Begitu juga sebaliknya, maka ia disebut hantu atau roh. Oleh karena itu, sebutan individu hanya tepat bagi manusia yang memiliki keutuhan unsur-unsur tersebut.
Individu juga hanya terbatas kepada satu orang yang memiliki ciri khas tersendiri. Ciri seorang individu juga btidak hanya mudah dikenali dari bentuk fisiknya saja. Namun dapat dilihat dari kelakuan, sifat, karakter, gaya dan selera individu tersebut.
Da beberapa faktor yang mempengaruhi individu. Faktor itu adalah faktor genotipe dan fenotipe. Faktor genotipe adalah faktor bawaaan gen yang berasal dari oarng tua. Faktor ini juga membuat individu memiliki beberapa kemiripan dengan oarang tanya. Secara fisik mungkin rupa wajahnya sama, badannya sama dan lain-lain. Gaktor gen ini juga membawa sifat karakter orang tuanya. Kemudian ada faktor fenotipe yang merupakan faktor lingkungan. Banyak penelitian menunjukkan bahwasannya faktor ini bisa menjadi pengaruh terbesar terhadap karakteristik individu. Faktor lingkungan ini membentuk kepribadian melalui proses belajar. Manusia ataupun individu akan berusaha menyesuaikan dengan keadaan lingkungannya. Kita beri contoh orang yang lingkungannya berada di keramaina atau banyak suara-suara, akan berbeda dengan orang yang tinggal di tempat sunyi, damai tentram dan tenang. Dari cara bicaranya sudah berbeda, logat bicaranya, emosionalnya.cara berpikir, sudut pandannya dan pola hidup pun berbeda. Karakteristik yang khas dari individu ini disebut juga dengan kepribadian. Kepribadian ini dipengaruhi faktor fenotipe dan genotipe.
Manusia sebagai makhluk sosial. Manusia itu gak bisa hidup sendirian, tidak bisa menuhin kebutuhannya secara individu, bahkan saat lahirpun. Manusia membutuhkan bantuan manusia lain. Zoon politicon, itulah yang dikatakan Aristoteles yang artinya manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan bantuan atau interaksi dengan manusia lain. Oleh karena tidak bisa terlepas dari peran orang lain atas diri manusia lain, manusia disebut dengan makluk sosial.
Saat kita bercermin apa yang kita lihat? Diri kita sendiri kan. Saat ada yang kurang basik maka kita akan memperbaikinya. Nah itulah yang dikatakan cooley dengan sebutan looking glass self. Ia mengatakan, peran atau pengaruh orang lain sangat mempengaruhi keaadaan kita, baik secara penampila, karakter dan pemikiran. Manusia terkadang berusaha untuk tampil seoptimal mungkin afar mendapat penilaian yang baik pula dari seseorang. Seperti halnya di kampus. Seseorang lelaki berusaha tampil se-mantab mungkin agar lawan jenis yang dia sukai teralih ke arahnya, dengan harapan diberi pujian ataupun komentar  yang membuat hatinya semakin optimis. Ada juga seseorang yang selalu dibentak-bentak, di bodoh-bodohi dan di perdengarkan dengan udcapan sampah akan mempengaruhi psikisnya. Kalau lah si pendengar berpikir negatif, maka dia akan tersugesti oleh itu.
Ada beberapa tahapan pengembangan diri manusia menurut Meadyaitu tahap play stage dimana anak kecil mulai mengambil atau meniru peranan orang lain. game stage dimana seorang anak hanya mengetahui peranan yang harus dijalankan, tetapi tidak tahu menahu peranan orang lain dan dengan siapa ia berinteraksi. Generalized other telah mampu berinteraksi dan memahami peranan dirinya dan orang lain.
Sosialisai terbagi dua, yaitu sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalankan individu dimasa kecil. Biasanya melalui anggota keluarganya terlebih dahulu. Sosialisasi sekunder yaitu memperkenalkan individu hasil sosialisasi primer kepada lingkungan baru, dunia baru di masyarakat.
Manusia juga tidak terlepas dari lingkungan hidupnya. Hubungan ini sangat penting. Karena untuk hidup, manusia memerlukan udara, tempat tinggal dan bahan makanan yang berasal dari alam. Sudah tentu kewajiban kita menjaga alam karena lam telah memberikan apa yang kita butuhkan.
Masyarakat adalah sekelompok manusia hidup bersama-sama yang menunjukkan perhatian bersama secara mendasar, memiliki hubungan timbal balik yang berkesinambungan dan berada di suatu wilayah yang luas diwaktu yang lama dan memiliki persamaan cita-cita. Namun ada istilah msyarakat desa dan masyarakat kota, masyarakat desa identik dengan ketenangan, kenyamanan, hubungan antar individu sangat erat dan bertani. Kalau kota identk dengan keramaian, individualisme, kesibukan dan lain-lain. Namun antara desa dan kota juga saling mempengaruhi.
Pengaruh ini meningkatkan interaksi sosial. Interaksi sendiri dapat diakibatkan beberapa faktor, yaitu imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, dan empati. Interaksi juga mengakibatkan adanya kontak baik fisik maupun nonfisik. Syarat interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan adanya komunikasi baik individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Bentuk-bentuk interksi sosial berupa interaksi asosiatif yang terdiri darikerjasama dan akomodasi dan interaksi disosiatif terdiri dari persaingan, kontravensi dan pertentangan. Pengelompokan sosial juga terjadi dimasyarakat. Ini dapat dibagi berdasarkan kekayaan, kekuasaan atau prestasi. Oleh sebab itu mengakibatkan gaya hidup yang berbeda pula di setiap kelompok masyarakat.

Karangan Ilmiah

Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Yang termasuk karangan ilmiah adalah makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian.
Ketentuan Umum
Ketentuan umum yang harus diperhatikan dalam pembuatan karangan ilmiah:
1. Kertas yang digunakan untuk mengetik karangan adalah kertas HVS berukuran kuarto (21,5 x 28 cm). Untuk kulitnya, digunakan kertas yang agak tebal.
2. Pengetikan menggunakan huruf tegak dan jelas (misalnya, Times New Roman) dengan ukuran 12.
3. Menggunakan tinta berwarna hitam.
4. Batas-batas pengetikan:
a. batas atas 4 cm;
b. batas bawah 3 cm;
c. batas kiri 4 cm; dan
d. batas kanan 3 cm.
5. Sistematika karangan ilmiah menggunakan sistematika yang berlaku secara umum.
Sistematika Karya Ilmiah
A. Bagian Pembukaan
1. Kulit Luar/Kover dan Halaman Judul
Contoh:
Yang harus dicantumkan pada kulit luar dan halaman judul karangan ilmiah adalah sebagai berikut:
a. Judul karangan ilmiah lengkap dengan anak judul (jika ada)
b. Keperluan Penyusunan
c. Nama Penyusun
d. Nama Lembaga Pendidikan
e. Nama Kota
f. Tahun Penyusunan
2. Halaman Pengesahan
Dalam halaman ini dicantumkan nama guru pembimbing, kepala sekolah, dan tanggal, bulan, tahun persetujuan.
3. Kata Pengantar
Kata pengantar dibuat untuk memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang penulisan karangan ilmiah. Kata pengantar hendaknya singkat tapi jelas. Yang dicantumkan dalam kata pengantar adalah (1) puji syukur kepada Tuhan, (2) keterangan dalam rangka apa karya dibuat, (3) kesulitan/hambatan yang dihadapi, (4) ucapan terima kasih kepada pihak yang membantu tersusunnya karangan ilmiah, (5) harapan penulis, (6) tempat, tanggal, tahun, dan nama penyusun karangan ilmiah.
4. Daftar Tabel
Tajuk Daftar Tabel dituliskan dengan huruf kapital semua dan terletak di tengah.
5. Daftar Grafik, Bagan, atau Skema
Pada dasarnya penulisannya hampir sama seperti penulisan Daftar Tabel.
6. Daftar Singkatan
Penulisan sama dengan penulisan Daftar Tabel, Grafik, Bagan, atau Skema.
B. Bagian inti
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Bagian ini memuat alasan penulis mengambil judul itu dan manfaat praktis yang dapat diambil dari karangan ilmiah tersebut. Alasan-alasan ini dituangkan dalam paragraf-paragraf yang dimulai dari hal yang bersifat umum sampai yang bersifat khusus.
Misalnya, karangan ilmiah bertema “Tingkat Pencemaran
Air di Wilayah Jakarta Barat”.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang timbul akan dibahas dalam bagian pembahasan dan ini ada kaitannya dengan latar belakang masalah yang sudah dibahas sebelumnya. Permasalahan ini dirumuskan dalam kalimat-kalimat pertanyaan.
1.3 Tujuan Penulisan
Bagian ini mencantumkan garis besar tujuan pembahasan dengan jelas dan tujuan ini ada kaitannya dengan rumusan masalah dan relevansinya dengan judul. Tujuan boleh lebih dari satu.
1.4   Ruang Lingkup (Pembatasan Masalah)
Ruang lingkup ini menjelaskan pembatasan masalah yang dibahas. Pembatasan masalah hendaknya terinci dan istilahistilah yang berhubungan dirumuskan secara tepat. Rumusan ruang lingkup harus sesuai dengan tujuan pembahasan.
1.5   Landasan Teori/Kerangka Teori
Landasan teori berisi prinsip-prinsip teori yang mempengaruhi dalam pembahasan. Teori ini juga berguna untuk membantu gambaran langkah kerja sehingga membantu penulis dalam membahas masalah yang sedang diteliti.
1.6 Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan/perkiraan yang dirumuskan dan untuk sementara diterima, serta masih harus dibuktikan kebenarannya dengan data-data otentik yang ada, pada bab-bab berikutnya. Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan sederhana, serta cukup mencakup masalah yang dibahas.
1.7  Sumber Data
Sumber data yang digunakan penulis karangan ilmiah biasanya adalah kepustakaan, tempat kejadian peristiwa (hasil observasi), interview, seminar, diskusi, dan sebagainya.
1.8  Metode dan Teknik
a. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara mencari data bagi suatu penulisan, ada yang secara deduktif dan atau induktif. Mencari data dapat dilakukan dengan cara studi pustaka, penelitian lapangan, wawancara, seminar, diskusi, dan lain sebagainya.
b. Teknik Penelitian
Teknik penelitian yang dapat digunakan ialah teknik wawancara, angket, daftar kuesioner, dan observasi. Semua ini disesuaikan dengan masalah yang dibahas.
1.9 Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan adalah suatu tulisan mengenai isi pokok secara garis besar dari bab I sampai bab terakhir atau kesimpulan dari suatu karangan ilmiah.
2. Bab Analisis/Bab Pembahasan
Bab ini merupakan bagian pokok dari sebuah karangan ilmiah, yaitu masalah-masalah akan dibahas secara terperinci dan sistematis. Jika bab pembahasan cukup besar, penulisan dapat dijadikan dalam beberapa anak bab.
3. Bab Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan yang telah diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis yang sudah dikemukakan. Yang dimaksudkan dengan saran adalah saran penulis tentang metode penelitian lanjutan, penerapan hasil penelitian, atau beberapa saran yang ada relevansinya dengan hambatan yang dialami selama penelitian.
C. Bagian Penutup
Daftar Pustaka
Tajuk daftar pustaka dituliskan dengan huruf kapital semua tanpa diberi tanda baca dan dituliskan di tengah-tengah. Dalam daftar pustaka dicantumkan semua kepustakaan, baik yang dijadikan acuan penyusunan karangan maupun yang dijadikan bahan bacaan, termasuk artikel, makalah, skripsi, disertasi, buku, dan lain-lain.
Semua acuan dalam daftar pustaka disusun menurut abjad nama pengarang atau lembaga yang menerbitkan. Jadi, daftar pustaka tidak diberi nomor urut. Jika tanpa nama pengarang atau lembaga, yang menjadi dasar urutan adalah judul pustaka.

Penelitian Terhadap Kebenaran Pemanasan Global


                                                          Bab I
                                                              Pendahuluan

A. Latar Belakang

            Semenjak manusia pada jaman purbakala sampai dengan jaman sekarang, manusia telah mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya yang telah kita kenal dengan berbagai jaman seperti jaman meolitikum, neolitikum. Peradaban manusia telah mengalami kemajuan sampai sekarang. Selama perkembangan itu, manusia menjalani kehidupan bergantung pada pertanian dan agrikultur. Dengan orientasi kehidupan tersebut, manusia selalu berusaha menjaga dan melestarikan lingkungannya dengan sebaik-baiknya yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia pula.
Dan pada saatnya, perkembangan manusia telah mengalami jaman revolusi industri yang menggantungkan kehidupan manusia pada bidang perindustrian. Dengan orientasi hidup tersebut, dunia agrikultur pun mengalami kemunduran perlahan-lahan. Nilai-nilai kehidupan manusia pun mengalami perubahan, terutama dalam interaksi manusia dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif.
            Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah dampaknya bagi lingkungan yang ada di sekitar manusia itu sendiri. Ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku industri seperti pembangunan pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar dengan mengesampingkan perhatian terhadap dampaknya bagi lingkungan secara perlahan namun pasti telah mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan merugikan lingkungan tempat tinggal manusia serta manusia dan kehidupannya.
Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan dunia secara global akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah berkembang pesat ini. Dampak negatif ini adalah terjadinya pemanasan di dunia dan sering disebut sebagai Global Warming. Namun, masalah Global Warming sebagai masalah lingkungan ini masih diperdebatkan kebenarannya oleh beberapa pihak yang menganggap                  Global Warming adalah alasan yang diciptakan untuk membatasi laju perkembangan perindustrian. Walaupun masih terdapat perdebatan mengenai kebenaran keadaan Global Warming di antara para ahli lingkungan tersebut, namun masalah Global Warming ini tidaklah dapat dipungkiri untuk diteliti dan ditelaah lebih lanjut demi kelangsungan kehidupan manusia. Untuk itu, Karya Tulis yang dibuat ini akan memperlihatkan dan menjelaskan kebenaran mengenai masalah pemanasan Global ini dengan berdasarkan studi literature dari berbagai sumber yang terpercaya dan kompeten. Pembahasan dan penjelasan yang dilakukan pun akan ditinjau dari sudut pandang pihak yang pro dan pihak yang kontra. Dalam Karya Tulis ini pun akan menyajikan fakta-fakta yang memperkuat keberadaan masalah pemanasan Global ini.

B. Identifikasi Masalah

            Timbulnya masalah pemanasan Global yang merupakan masalah lingkungan ini, telah menimbulkan berbagai macam pertanyaan dalam hubungannya dengan sebab, keberadaan dan efek atau dampak yang diakibatkan dari pemanasan Global tersebut. Pertanyaan-pertanyaan seputar masalah pemanasan Global ini dapat diuraikan seperti dalam beberapa point berikut:
1. Apakah pemanasan Global selalu memberi dampak buruk?
2. Apakah pemanasan Global akan meningkatkan frekuensi terjadinya badai?
3. Apakah penyebab terbesar dari terjadinya Global Warming adalah emisi manusia dari     “efek rumah kaca” (“green house effect”)?
4. Apakah pemanasan Global akan menyebabkan peningkatan terjadinya banjir, kekeringan,     pertumbuhan hama secara cepat dan peristiwa alam atau cuaca yang ekstrim?
5. Apakah emisi karbon dioksida yang berasal dari pembakaran fosil merupakan penyebab     terbesar dari perubahan cuaca?
6. Apakah ada keuntungan potensial yang dapat diakibatkan dari peningkatan temperatur?

            Pemanasan Global ini mengakibatkan berbagai dampak baik positif maupun negatif. Tanpa adanya pemanasan Global, tidak akan ada kehidupan di dunia, karena suhu di bumi yang rendah dan manusia tidak akan bisa hidup dalam kondisi suhu yang rendah. Pemanasan Global telah meningkatkan suhu bumi  Fahrenheit. Namun, pemanasan
°sampai suhu rata-ratanya mencapai 60 Global menjadi permasalahan dan yang masih menjadi perdebatan ketika konsentrasi gas efek rumah kaca dalam atmosfir mengalami peningkatan. Akankah kondisi peningkatan konsentrasi gas ini menjadi permasalahan yang harus mendapat perhatian lebih?

C. Perumusan Masalah

            Dimulai dari jaman revolusi industri, konsentrasi gas karbon dioksida di atmosfer telah meningkat hampir sebesar 30 %, konsentrasi gas metan meningkat hampir dua kali lipat, dan konsentrasi NO2 berkurang sekitar 15 %. Peningkatan gas-gas ini menyebabkan kemampuan atmosfer untuk menahan panas menjadi lebih besar. Sulfat aerosol, yaitu polutan udara yang umum ditemui, mendinginkan atmosfer dengan merefleksikan kembali radiasi cahaya dari matahari ke luar angkasa. Tetapi senyawa sulfat ini mempunyai siklus umur yang pendek di atmosfer.
            Mengapa konsentrasi gas efek rumah kaca dapat meningkat? Para ilmuwan berasumsi bahwa pembakaran dari bahan bakar fosil dan beberapa aktifitas manusia yang memicu dan menjadi penyebab utama meningkatnya konsentrasi karbon dioksida di atmosfer. Respirasi dari tanaman dan proses dekomposisi bahan organic melepaskan karbon diokasida sepuluh kali lebih banyak dari yang mampu dihasilkan oleh aktifitas manusia, tetapi selama berabad-abad pelepasan karbon diokasida ini diimbangi dengan penyerapan karbon dioksida oleh vegetasi terestial dan laut.
            Yang menyebabkan keseimbangan ini terganggu adalah adanya pelepasan tambahan yang disebabkan oleh aktifitas manusia. Bahan bakar fosil dibakar sebagai sumber energi untuk menggerakan hampir seluruh peralatan manusia. Meningkatnya kegiatan agricultural, penggundulan hutan, dibukanya area kosong sebagai tempat pembuangan, produksi industri, dan pertambangan juga meningkatkan emisi dengan bagian yang cukup signifikan.
Untuk meramalkan tingkat emisi yang akan terjadi di masa depan merupakan suatu tugas yang sulit, karena hal itu bergantung kepada keadaan demografi, ekonomi, teknolofi, peraturan dan perkembangan institusi. Beberapa peramalan telah dilakukan, dan hasilnya memproyeksikan bahwa pada tahun 2100, konsentrasi karbon dioksida akan meningkat sebesar 30% hingga 150% dari jumlah sekarang.



D. Tujuan Penelitian

            Tujuan secara umum dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh manakah pemanasan Global ini telah terjadi? dan penyebab pastinya apa? Semua ini masih merupakan tanda Tanya bagi manusia. Karena sampai sekarang manusia belum mendapatkan penyebab pasti dari pemanasan Global ini dan manusia juga mau mencari kebenaran mengenai efek dari pemanasan Global yang akan dialami oleh manusia sendiri, makhluk hidup maupun lingkungan di sekitarnya. Jika pemanasan Global ini terjadi maka efek yang ditimbulkan bukan hanya di alami oleh manusia saja tetapi juga semua makhluk hidup di sekitarnya, seperti meningkatnya suhu di permukaan bumi menyebabkan kekeringan, dengan demikian akibat dari kekeringan ini selain dialami manusia juga oleh hewan dan tumbuhan dimana tumbuhan akan menjadi layu karena kekurangan air atau dan sebagainya. Oleh karena itu melalui penelitian ini diharapkan agar manusia dapat lebih mencegah aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan Global seperti mengadakan kegiatan rumah kaca, pembakaran zat-zat yang dapat menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat, dan lain-lain.

E. Manfaat Penelitian
      
                   Adapun manfaat-manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian pemanasan Global ini adalah :
• Untuk mengetahui secara jelas apakah itu pemanasan Global ?
• Untuk mengetahui penyebab terjadinya pemanasan Global
• Untuk mengetahui dampak secara umum yang akan dialami oleh manusia sendiri maupun    makhluk hidup dan lingkungan di sekitarnya.
• Untuk mengetahui efek yang akan dialami apabila terjadi perubahan iklim akibat dari       pemanasan Global
• Untuk dapat mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh manusia untuk dapat mencegah    lebih lanjut pemanasan Global tersebut.


                                                                        Bab II
                                                                Kerangka Teori

A. Pengertian
           
Sebagai permulaan Karya Tulis ini dan untuk memudahkan pengertian dan persamaan persepsi dalam identifikasi teori dan pembahasan selanjutnya. Berikut akan diuraikan mengenai pengertian berbagai terminology yang digunakan.
1. Pengertian Global Warming atau Pemanasan Global
    Global Warming secara harfiah diterjemahkan sebagai pemanasan Global. Terjadinya     pemanasan Global di bumi dimulai dari kenyataan bahwa energi panas yang dipancarkan     berasal dari matahari yang masuk ke bumi menciptakan cuaca dan iklim serta panas pada     permukaan bumi secara Global.
2. Pengertian Green House Effect atau Efek Rumah Kaca
    Kondisi yang menyerupai akibat yang ditimbulkan dalam rumah kaca terjadi pula dalam     bumi ini, yaitu terperangkapnya energi dalam permukaan bumi oleh konsentrasi gas-gas     dalam lapisan atmosfir. Pada kenyataannya, pemanasan Global merupakan peningkatan     suhu bumi secara bertahap sebagai akibat dari peningkatan konsentrasi gas efek rumah     kaca dalam lapisan luar atmosfir. Dan ketika bumi meradiasikan kembali energi yang     diterimanya ke luar angkasa, sebagian dari energi matahari yang masuk ke bumi,     terperangkap dalam permukaan bumi akibat terhalang oleh gas-gas dalam atmosfir seperti     uap air dan karbon dioksida.
3. Pengertian Perubahan Cuaca
Peningkatan konsentrasi gas pada lapisan atmosfir telah mempercepat perubahan rata-rata cuaca. Sejak abad 19 yang lalu sampai dengan abad 20, F. Dan
°temperatur permukaan bumi telah mengalami peningkatan 0.5 – 1.0  perkiraan peningkatan suhu permukaan bumi rata-rata menurut para ahli C dalam 50 tahun mendatang°F atau 0.6-2.5 °akan mencapai 1-4.5  tergantung pada wilayah di bumi.Pembuktiannya terlihat dalam perubahan kondisi nyata yang terjadi dengan mancairnya salju pada Northern Hampshire dan menurunnya es apung pada Samudra Arktik.
Secara Global, permukaan laut telah mengalami kenaikan lebih dari 4-8 inchi pada abad lalu. Penguapan yang terjadi pada dunia telah meningkat sekitar 1% dan frekuensi terjadinya hujan pun telah meningkat.
Gas-gas ditimbulkan dari berbagai macam kegiatan manusia, seperti kegiatan dalam perindustrian dan pembakaran, akan terkonsentrasi dalam atmosfir dan akan menyebabkan terperangkapnya energi matahari yang masuk ke dalam bumi. Energi yang tidak teradiasi ini sama kondisi dengan yang terjadi pada rumah kaca, sehingga energi tersebut akan tetap tersimpan dalam permukaan bumi dan menyebabkan pemanasan Global pada permukaan bumi.

B. Penelitian yang Relevan
           
Untuk menyusun Karya Tulis ini, penulis mengambil referensi dari penelitian yang telah dilakukan oleh berbagai pihak yang memang memiliki keahlian yang relevan, terutama dalam topik ini adalah para pemerhati dan peneliti lingkungan. Berbagai penelitian telah dilakukan secara internasional, karena memang masalah ini menyangkut manusia secara keseluruhan, jadi tidak terbatas oleh negara dan ras.
Sebagai pemicu untuk memulai penelitian, ada beberapa pertanyaan yang harus dicari jawabannya dalam penelitian yang akan dilakukan. Berikut ini adalah pertanyaan kunci yang melandasi penelitian tersebut:
• Apa itu pemanasan Global?
• Apa bukti-bukti yang menyatakan bahwa pemanasan Global benar-benar terjadi? Dan   seberapa besar tingkat kepercayaan dan keakuratan dari bukti-bukti tersebut?
• Apa efek-efek yang dibawa oleh pemanasan Global?
• Apa bukti-bukti yang menyatakan bahwa pemanasan Global kemungkinan disebabkan oleh   gas-gas efek rumah kaca?
• Apa yang dapat dan harus dilakukan berkenaan dengan pemanasan Global, apabila hal ini   memang terjadi dan disebabkan oleh polutan-polutan di uadara dan emisi?
• Dan apabila pemanasan Global tidak terjadi, apakah ada alasan lain untuk mengendalikan   emisi polutan yang terjadi pada atmosfer bumi?

            Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti di seluruh dunia akan dijelaskan di bawah ini:
1. Pada tanggal 26/04/2002, Para ilmuwan menyatakan temperatur Global selama 3 bulan     pertama di tahun 2002 telah mengalami peningkatan, dan lebih tinggi dari temperatur yang     pernah dicapai buni dalam 1000 tahun terakhir. Penelitian ini dimotori oleh Dr. Geoff     Jenkins, direktur UK government’s Hadley Centre yang khusus meneliti dan     memprediksikan perubahan iklim dunia.
2. Pada tanggal 24/12/1999, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, James Baker,     sekretaris dari U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration, bersamaa dengan     Peter Ewins, ketua dari British Meteorological Office, memperingatkan bahwa iklim dunia     berubah dengan cepat, dan manusia harus segera menindaki perubahan ini dengan     mencoba untuk mengurangi emisi karbon dioksida ke udara.
3. Pada tanggal 01/03/1999, American Geophysical Union, suatu badan keilmuan     internasional yang membawahi sekitar tiga puluh lima ribu ilmuwan yang mengkhususkan     diri pada penelitian tentang Bumi dan planet-planet mengeluarkan pernyatan yang berani     mengenai perubahan iklim dan hubungannya dengan gas-gas efek rumah kaca. Pernyataan     ini dikeluarkan setelah mengadakan serangkaian penelitian mengenai pemanasan Global.
4. Pada tanggal 17/01/2002, didapatkan data dari statelit dari hasil penelitian yang dilakukan oleh NASA di Langley Research Centre, yang membantah pernyataan Richard Lindzen, seorang skeptis, yang menyatakan bahwa pengurangan jumlah awan di daerah tropis akan menyebabkan pendinginan terhadap bumi dan mengatasi pemanasan Global yang mungkin terjadi. Hasil penelitian NASA menunjukkan bahwa awan-awan ini akan memperkuat efek rumah kaca, dan memicu terjadinya pemanasan Global.
5. Pada tanggal 18/12/2001, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Organisasi Meteorologi Dunia memperingatkan bahwa temperatur Global mengalami peningkatan tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan waktu-waktu lalu.


D. Hipotesis

• Pemanasan Global memang benar-benar ada.
• Pemanasan Global telah lama terjadi.
• Pemanasan Global terjadi karena gas-gas yang dihasilkan seperti Co2,No2, dan lain-lain.
• Adanya gas-gas seperti Co2 dan No2 menyebabkan radiasi sinar matahari yang sampai ke   bumi terperangkap karena efek rumah kaca.
• Adanya pemanasan Global menyebabkan suhu di permukaan bumi semakin lama semakin   meningkat.
• Dari penelitian yang telah dilakukan sejumlah ilmuwan, pemanasan Global membawa   dampak negatif bagi bumi.