Manusia
adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk pada aturan-aturan Tuhan. Sedangkan lingkungan merupakan suatu media di
mana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupan dan memiliki karakter serta
fungsi yang khas. Namun perlahan tapi pasti, manusia telah merusak kualitas lingkungan di mana dia
berpijak. Degradasi kualitas lingkungan tempat kita berpijak di muka bumi ini
lambat laun mengalami tahapan mengkhawatirkan, padahal kehidupan
manusia tidak dapat di dipisahkan dari lingkungannya. Manusia tidak menyadari
ancaman yang berada di depan mereka. Semakin ke depan semakin problematika
manusia dan lingkungan semakin sulit di tengahi.
Eratnya korelasi
manusia dan lingkungan saat ini tidak lagi menjadi pertimbangan manusia dalam
bertindak terhadap lingkungan. Di lihat dalam hubungannya bisa saja manusia
kehilangan tempat untuk hidup, tumbuh dan berkembang jika manusia terus menerus
semena-mena terhadap alam. Walaupun pada hakikatnya manusia mempunyai kewajiban
untuk menjaga keselarasan dengan lingkungan. Tetapi yang terlihat sekarang
adalah manusia menyalahgunakan potensi yang mereka miliki dengan merusak
lingkungan karena motif ekonomi dan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya.
Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di sekitar manusia
di bagi dua yaitu:
·
Sumber Daya Alam yang dapat di
perbarui (renewable resources, biotik) yang tergolong ke dalam sumber
alam ini adalah semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuhan-tumbuhan.
·
Sumber Daya Alam yang tidak
dapat di perbarui (nonrenewable resources, abiotik) yang tergolong ke
dalam sumber abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian, mineral, dan
bahan-bahan tambang lainnya.
Dengan pengetahuan di atas seharusnya
manusia dapat mengambil keputusan untuk merubah gaya hidup yang tidak
memperdulikan lingkungan dan SDA yang kian lama kian terbatas.
Salah satu cara merubah gaya hidup adalah
dengan menggunakan IPTEK untuk melestarikan hidup dan lingkungan. Dampak
perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dapat
memperbaiki lingkungan dan meminimalisir pemakaian SDA abiotik. Kemudian
melalui IPTEK manusia dapat memperbaiki sosial ekonomi dan mengubah pola pikir
merusak lingkungan untuk mendapat keuntungan sebanyak-banyaknya (motif
ekonomi).
Ada pula dampak positif IPTEK bagi kelestarian lingkungan adalah:
·
Memperluas lapangan kerja
·
Menjadikan tanaman sebagai
bahan baku industri
·
Terciptanya mesin daur ulang
sampah
·
Meningkatkan ekspor migas dan
non-migas
·
Bertambahnya varietas unggul
·
Di kenalnya sistem pemupukan
Sedangkan dampak negatif yang di peroleh dari Iptek terhadap
lingkungan adalah:
·
Lahan semakin sempit
·
Pencemaran tanah dan udara
akibat pemupukan berlebihan contohnya
·
Menambah limbah industri
·
Pemadatan tanah oleh alat berat
·
Ilegal loging
Dari pemaparan di atas
dapat di simpulkan bahwa manusia lah yang dapat menjaga keseimbangan dan
kelestarian lingkungan. Sebuah keputusan dari manusia dapat berakibat baik dan
buruk oleh karena itu manusia haruslah memikirkan matang berbagai tindak tanduk
mereka. Keseimbang manusia dan lingkungan berada di tangan manusia, maka
sedapat mungkin manusia haruslah dapat menakar serta mengukur sebuah iptek,
serta dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dengan demikian
manusia dan lingkungan dapat hidup secara seimbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar